Meeting Preparation
Meeting Preparation
Hari ini whattsapp saya penuh dengan chatting tentang meeting preparation dengan beberapa teman perwakilan luar negeri (ITPC).
Pada dasarnya mengeluh kenapa meeting preparation businessman Indonesia kok lemah banget.
Gak sengaja kemarin saya bertemu partner baru dan kita bermobil ke pekalongan, perjalanan 4 jam. Banyak cerita.
Dan pada satu titik beliau bertanya pada saya: Pak Isnandar, kalau dengan meeting preparation seperti anda, kok rasanya saya punya feeling, anda gak belajar dari orang Indonesia deh gaya seperti itu. Bapak belajar dari mana?
Beberapa belas bulan yang lalu, salah seorang petinggi kadin daerah juga panggil saya ke ruang beliau
Isnandar, ini pertanyaan pribadi, tapi saya minta kamu jawab dengan jujur.
Bagaimana menurut kamu meeting preparation anggota saya (kadin dibawah beliau)
Dan seperti yang diminta: maaf bapak, anggota bapak kalau meeting tu kurang banget persiapannya
Sulit untuk digambarkan seperti apa bendanya ‘meeting preparation’ itu.
Karenanya saya coba lampirkan satu kisah real story saja
Suatu saat saya kedatangan tamu, gubernur dari salah satu negara bagian di Nigeria.
Karena sudah janji, saya ikut sertakan teman-teman dari daerah (situasi ini sebenarnya gak murni dari daerah).
Waktu saya ‘cuma’ 40 menit - 50 menit. Dan tugas saya dalam meeting ini cukup berat (untuk 40 menit waktu), yaitu meminta tanah sebanyak 4000 hectare.
Alhamdulillah, misi saya selesai dalam waktu 40 menit
Lalu waktu saya berikan untuk teman yang dari daerah
“silahkan, bapak E mungkin ada tambahan agenda”
nah si bapak E dengan bangganya memulai cerita ke pak Gubernur ini
“Pak Gubernur, anda tahu Indomie gak? itu produk indonesia pak? berjaya di Nigeria! produk indonesia itu bagus2 pak!’
Jawab Gubernur : okey, I know indomie itu bagus, so proposal anda ke saya apa?
sambil si gubernur senyum mesem2 dan sesekali lirik ke saya
setelah dua tiga kali berputar kata, dan Sang gubernur terus menerus mesem2 senyum ke saya, akhirnya saya tengahi itu pembicaraan.
Bapak E, kalau bapak mempromosikan tentang Indomie di Nigera. Bapak Gubernur inshaAllah lebih tahu dari kita. Karena waktu Indomie masuk ke Nigeria di tahun 1988, beliau (pak Gubernur) masih jadi manager bank, dan beliau lah bankir yang pertama kali memberikan kredit untuk usaha Indomie ini.
=====
pesan: mendalami business landscape kita sendiri itu sangat penting. Dan itu harusnya di awal
Tapi proses yang terus menerus harus dilakukan adalah: memahami dan mengenali orang yang akan kita temui.
Know your self, know the terrain, know your enemy
1000 battle, will be 1000 victory
“Tsun Zu, Art of War"
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home